Kamis, Mei 07, 2009

Kencing Nanah (Gonorrhoeae/GO)

Kehidupan sekarang kalau tidak didasari iman yang kuat bisa terjerumus kedalam kehidupan sek bebas, yang beresiko munculnya penyakit menular seksual seperti kencing nanah (Gonorrhoeae). Selama praktek kasus kencing nanah cukup banyak dijumpai tidak hanya mengenai pria dewasa namun remaja dan dewasa muda sudah mulai banyak terjangkit. Gejala utama yang mendorong mereka mengunjungi dokter adalah kencing nanah yang terjadi paling tidak tiga hari setelah melakukan hubungan seksual. Kencing nanah merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang pada umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, kontak secara langsung dengan nanah yang infektif. Di dunia diperkirakan terdapat 200 juta kasus baru setiap tahunnya. Penyakit ini lebih sering menyerang remaja dan dewasa muda, serta lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.


PENYEBAB
Kencing nanah (Gonorrhoeae) disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menular ke orang lain melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit ini juga dapat menular dari ibu ke bayinya saat melahirkan. Kita tidak akan terinfeksi gonore dari pemakaian handuk bersama atau pemakaian WC dan kamar mandi umum.

GEJALA
Masa inkubasi kencing nanah (Gonorrhoeae) sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara 2-5 hari, kadang-kadang lebih lama. Pada wanita masa inkubasi sulit untuk ditentukan karena pada umumnya tidak menimbulkan gejala.
Gejala pada pria awalnya terdapat rasa gatal dan panas di sekitar saluran kencing, terdapat rasa nyeri saat buang air kecil dan keluar sekret/nanah kental berwarna keruh dari ujung saluran kencing yang kadang-kadang disertai darah. Bila infeksi sudah semakin lanjut, nyeri akan semakin bertambah dan sekret semakin kental dan keruh. Selain itu terdapat nyeri pada waktu ereksi dan terkadang terdapat pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.
Pada wanita kadang tanpa gejala, kalaupun ada gejalanya sangat ringan sehingga penderita tidak menyadarinya. Sebanyak 30%-60% wanita penderita gonorrhoeae tidak memberikan gejala. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil, buang air kecil menjadi lebih sering, dan kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah. Selain itu, terdapat keputihan berupa sekret kental dan keruh yang keluar dari vagina.
Bila menyadari mempunyai gejala-gejala seperti di atas, atau mempunyai pasangan seksual dengan gejala di atas, perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti mengambil sekret dari vagina ataupun penis untuk dianalisa.

PENGOBATAN
Pengobatan untuk kencing nanah (Gonorrhoeae) harus diberikan antibiotik yang tepat. Tidak hanya penderitanya saja yang diobati namun pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati sesegera mungkin bila terdiagnosis Gonorrhoeae. Hal ini berlaku untuk pasangan seksual dalam 2 bulan terakhir, atau pasangan seksual terakhir bila selama 2 bulan ini tidak ada aktivitas seksual. Banyak antibiotika yang aman dan efektif untuk mengobati Gonorrhoeae, membasmi bakteri Neisseria Gonorrhoeae, menghentikan rantai penularan, mengurangi gejala, dan mengurangi kemungkinan terjadinya gejala sisa.
Pilihan utama adalah penisilin dan probenesid. Antibiotik yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore, antara lain:
1. Amoksisilin 2 gram dan probenesid 1 gram, diberikan peroral
2. Ampisilin 2-3 gram dan probenesid 1 gram, diberikan Peroral
3. Azitromisin 2 gram, diberikan peroral
4. Cefotaxim 500 mg, diberikan suntikan Intra Muskular
5. Ciprofloxacin 500 mg, diberikan peroral
6. Ofloxacin 400 mg, diberikan peroral
7. Spectinomisin 2 gram, diberikan suntikan Intra Muskular
Obat-obat tersebut diberikan dengan dosis tunggal.

PENCEGAHAN
Untuk mencegah penularan Gonorrhoeae, gunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual. Jika menderita Gonorrhoeae, hindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai. Walaupun sudah pernah terkena Gonorrhoeae, seseorang dapat terkena kembali, karena tidak akan terbentuk imunitas untuk Gonorrhoeae. Sarankan juga pasangan seksual kita untuk diperiksa untuk mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan. Selain itu, juga menyarankan para wanita tuna susila agar selalu memeriksakan dirinya secara teratur, sehingga jika terkena infeksi dapat segera diobati dengan benar. Yang terpenting adalah melakukan hubungan seksual yang sehat dengan hanya satu pasangan dan terikat dalam ikatan pernikahan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar