Rabu, Februari 25, 2009

Asam Urat (Arthritis Gout)

Gout atau orang awam sering bilang “asam urat” adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat, sehingga kristal asam urat yang berlebihan akan menumpuk di dalam jaringan tubuh terutama di persendian. Gout ditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah dan menyebabkan peradangan pada persendian (artritis). Gout kronik (jangka panjang) dapat menyebabkan penumpukan asam urat di dalam dan sekitar persendian, menurunkan fungsi ginjal dan membentuk batu ginjal.

Penyebab Gout
Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat regenerasi sel. Beberapa orang yang menderita gout membentuk lebih banyak asam urat dalam tubuhnya dan tubuh anda tidak efektif dalam membuang asam urat melalui air seni, sehingga asam urat menumpuk dalam darah.
Genetik, jenis kelamin dan nutrisi (peminum alkohol, obesitas) memegang peranan penting dalam pembentukan penyakit gout.


Gejala dan Tanda Gout
Gejala awal dari artritis gout adalah panas, kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang tipikal dan tiba-tiba. Persendian yang sering terkena adalah persendian kecil pada basis dari ibu jari kaki. Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. Pada serangan akut penderita gout dapat menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan.
Seiring berjalannya waktu serangan artritis gout akan timbul lebih sering dan lebih lama.
Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal.
Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri di sekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).

Diagnosa Gout
Penyakit gout tidak mudah didiagnosis hanya dengan pemeriksaan darah, karena kebanyakan orang yang mempunyai kadar asam urat yang tinggi tidak terkena penyakit gout.
Pemeriksaan tambahan yang paling bisa diandalkan untuk penyakit gout adalah menemukan kristal asam urat di dalam cairan sendi dengan cara aspirasi cairan sendi (arthrocentesis). Arthrocentesis merupakan prosedur umum yang dilakukan dengan anestesi lokal. Dengan menggunakan teknik yang steril, cairan diambil dari sendi yang meradang menggunakan suntikan dan jarum.
Selain itu gout juga dapat didiagnosa dengan menemukan kristal asam urat dari benjolan tophi.

Penatalaksanaan Gout
Gout tidak dapat disembuhkan, namun dapat diobati dan dikontrol. Gejala-gejala dalam 24 jam biasanya akan hilang setelah mulai pengobatan.
Gout secara umum diobati dengan obat anti inflamasi. Yang termasuk di dalamnya adalah:
* NSAIDs, seperti ibuprofen atau naproxen, secara umum diberikan untuk mengobati serangan berat dan mendadak, obat ini biasanya menurunkan peradangan dan nyeri dalam beberapa jam.
* Kortikosteroid, dapat diberikan pada orang yang tidak dapat menggunakan NSAIDs. Steroid bekerja sebagai anti peradangan. Steroid dapat diberikan dengan suntikan langsung pada sendi yang terkena atau diminum dalam bentuk tablet.
* Colchicine sering juga digunakan untuk mengobati peradangan pada penyakit gout.
* Allupurinol dapat menurunkan kadar asam urat dengan cara menekan produksi asam urat. Obat ini bekerja pada metabolisme asam urat dengan mencegah perubahan zat purine dalam makanan menjadi asam urat. Pengobatan ini tidak dianjurkan untuk orang dengan fungsi ginjal yang kurang, selain itu dapat menimbulkan efek samping seperti kemerahan dan kerusakan hati.

Pencegahan
Makanan yang mengandung tinggi purin dan tinggi protein sudah lama diketahui dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko terkena gout. Untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dapat dilakukan sebagai berikut:

Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari). Makan-makanan yang mengandung purin antara lain;
o Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus)
o Sarden
o Kerang
o Ikan herring
o Kacang-kacangan
o Bayam
o Udang
o Daun melinjo


Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin

Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.

Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.

Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

Konsultasikan penyakit anda ke dokter.Blog Advertising

baca selengkapnya.....

Rabu, Februari 18, 2009

Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang terjadi akibat meningkatnya tekanan darah. Hipertensi digolongkan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau essensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dll.
Tekanan darah adalah tekanan yang dikenakan oleh darah pada pembuluh darah arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Tekanan darah ditunjukkan dengan mengambil dua ukuran angka seperti berikut 120 /80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan pada pembuluh darah arteri ketika jantung berkontraksi yang disebut dengan tekanan sistolik. Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi yang disebut dengan tekanan diastolik. Sikap yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah dalam keadaan berbaring.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.Tanpa melihat usia atau jenis kelamin ,semua orang bisa terkena hipertensi dan biasanya tanpa ada gejala-gejala sebelumnya.
Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu deteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter. Biasanya dokter akan memeriksa dua kali atau lebih sebelum menentukan terkena tekanan darah tinggi atau tidak. Apabila pada kesempatan tersebut tekanan darah di atas 139/89 mmHg maka akan didiagnosa sebagai hipertensi (tekanan darah tinggi).
Target kerusakan organ akibat Hipertensi antara lain:
* Otak : menyebabkan stroke
* Mata : menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan
* Jantung : menyebabkan penyakit jantung koroner (termasuk infark jantung), gagal jantung
* Ginjal : menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal.

Tekanan darah pada orang dewasa (>18 tahun) dibagi menjadi beberapa golongan menurut JNC VII sebagai berikut:
Normal apabila tekanan sistolik di bawah 120 mmHg dan tekanan diastolik di bawah 80 mmHg.
Prehipertensi apabila tekanan sistolik antara 120-139 mmHg dan diastolik antara 80-89 mmHg.
Hipertensi stadium 1 apabila tekanan sistolik antara 140-159 mmHg dan tekanan diastolik antara 90-99 mmHg.
Hipertensi stdium II apabila tekanan sistolik di atas atau sama dengan 160 mmHg dan tekanan diastolik diatas atau sama dengan 100 mmHg.

Perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium pada pasien hipertensi dengan tujuan sebagai berikut :
* Untuk mencari kemungkinan penyebab Hipertensi sekunder
* Untuk menilai apakah ada penyulit dan kerusakan organ target
* Untuk memperkirakan prognosis
* Untuk menentukan adanya faktor-faktor lain yang mempertinggi risiko penyakit jantung koroner dan stroke
Pemeriksaan laboratorium untuk hipertensi ada 2 macam yaitu :
1. Panel Evaluasi Awal Hipertensi : Pemeriksaan ini dilakukan segera setelah didiagnosis Hipertensi, dan sebelum memulai pengobatan
2. Panel Hidup Sehat dengan Hipertensi : Untuk memantau keberhasilan terapi.

Langkah awal terpenting pengobatan hipertensi adalah menurunkan tekanan darah anda dengan mengikuti gaya hidup sehat seperti aktif berolahraga, mengatur diet atau pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok, dan mengkonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter. Pengobatan hipertensi dilakukan terus menerus dengan maksud mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Obat-obatan yang sering diberikan oleh dokter adalah:
* Diuretik, misalnya: furosemid, HCT.
* Beta-blocker,misalnya : propanolol, bisoprolol, metoprolol, atenolol dll
* ACE-inhibitor, misalnya : captopril, ramipril, imidapril, enalapril dll
* Receptor Angiotensin II antagonist, misalnya : candesartan, irbesartan, valsartan, losartan dll
* Calcium antagonist, misalnya : amlodipin, felodipin, verapamil,nifedipin dll
* Aldosteron antagonist
* Centrally acting drug, misalnya reserpin,
Secara umum obat-obatan di atas dapat diberikan ke semua stadium hipertensi dengan atau tanpa komplikasi. Dapat juga dikombinasikan antara obat satu dengan lainnya (misalnya; untuk hipertensi grade 2 diberikan diuretik dengan ACE-inhibitor atau Receptor angiotensin II antagonist atau calcium antagonist) kombinasi ini diberikan sesuai dengan tubuh penderita. Maka sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah minimal 1 kali sebulan untuk memonitor efektivitas obat.

Untuk keterangan dan terapi lebih lanjut hubungi dokter anda.Blog Advertising

baca selengkapnya.....

Kamis, Februari 12, 2009

Keputihan

Keputihan atau dalam kedokteran disebut flour albus, adalah cairan yang keluar dari vagina/liang kemaluan (bukan darah). Keputihan ada 2 macam, fisiologis/normal dan patologis/penyakit.
Keputihan adalah satu gejala akibat adanya suatu proses infeksi atau alergi di daerah kemaluan wanita.


Gejala
Pada saat tertentu, memang terjadi peningkatan jumlah cairan secara fisiologis, namun hal itu bukan merupakan suatu tanda adanya penyakit. Jumlah cairan vagina meningkat dalam kondisi meningkatnya jumlah hormon pada sekitar masa haid atau saat hamil, rangsangan seksual, stress atau kelelahan, penggunaan obat-obatan atau alat kontrasepsi.
Cairan vagina normal memiliki ciri-ciri antara lain warnanya putih jernih, bila menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang, konsistensi seperti lendir (encer-kental) tergantung siklus hormon, tidak berbau serta tidak menimbulkan keluhan.
Sementara keputihan patologis adalah keputihan yang terjadi oleh karena parasit, jamur, bakteri, dan penyakit lainnya.
Sebagian besar keputihan disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang menghasilkan banyak cairan berupa cairan encer berwarna kuning kelabu.
Keputihan yang patut diwaspadai jika timbul gejala meningkatnya jumlah cairan vagina dari biasanya hingga terus menerus muncul dan acap kali mengganggu, berbau amis, apek, busuk, berwarna putih susu, kuning tua, coklat, kehijauan bercampur darah. Cairan vagina yang tidak normal juga ditandai dengan konsistensi encer, berbuih hingga kental menggumpal seperti susu basi.

Pencegahan
Untuk mengatasinya sebaiknya dengan sering berganti celana dalam minimal 2 kali sehari. Penting untuk diperhatikan, hindari celana dalam yang berbahan nilon, celana dalam berbahan katun lebih baik untuk dipakai harian, karena bahan nilon kebanyakan akan menimbulkan hawa lembab.
Selalu keringkan kemaluan setelah bab dan bak dengan menggunakan handuk bersih atau tissue.Penggunaan pantyliner aman digunakan setiap hari. Asalkan, sebuah pantyliner tidak digunakan sepanjang hari, gantilah secara periodik. Untuk menghindari munculnya keputihan, kondisi vagina harus terus dijaga selalu dalam keadaan kering dan bersih. Walau pantyliner mampu menyerap lendir, vagina tetap dapat menjadi lembab akibat penggunaan pantyliner sepanjang hari.
Hindari pula terlalu sering menggunakan cairan pembersih vagina (vaginal wash), hal tersebut dapat membunuh bakteri yang baik yang terdapat di daerah vagina. Kuman yang baik tersebut harus ada, karena berfungsi untuk membunuh kuman yang jahat dengan mempertahankan tingkat keasaman vagina.

Pengobatan
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi memerlukan pengobatan sesuai dengan kuman penyebabnya. Pengobatan oral dapat menjadi pilihan, dengan mengkonsumsi obat berupa kapsul yang mengandung bahan aktif fluconazole. Karena terbukti memiliki efektivitas dan keamanan yang baik untuk mengatasi penyakit keputihan akibat jamur. Walaupun kebanyakan obat yang mengandung bahan aktif tersebut harganya relatif mahal, dosisnya cukup diminum 1 kali untuk 10 hari.
Dapat diberikan antibiotik oral maupun vaginal supositoria apabila penyebabnya adalah bakterial. Pada kasus keputihan yang disebabkan bakteri dan jamur bisa digunakan veginal suppositoria yang berisi kombinasi antara antijamur dan antibakteri.
Perubahan gaya hidup juga dapat mencegah keputihan kembali berulang. Selalu perhatikan kebersihan vagina dengan baik dan benar, seperti halnya mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari, kemudian keringkan selalu dengan tissue setelah BAK dan hindari langsung pakai celana pada saat kondisi sedang setengah lembab sekalipun.

Penting untuk diperhatikan, jika sakit berlanjut, segera lakukan konsultasi dengan dokter anda.Blog Advertising

baca selengkapnya.....

Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini memiliki definisi ejakulasi yang berulang, sering, atau menetap dengan stimulasi yang minimal, sebelum, saat, atau sesaat setelah penetrasi, dan sebelum saat yang diinginkan, oleh karena tidak mampu mengendalikannya yang kemudian menyebabkan ketidakpuasan pada pasangan, rasa terganggu, dan rasa tertekan.
Penelitian terakhir menyebutkan bahwa ejakulasi dini adalah ketidak mampuan mengontrol ejakulasi secara seksual maupun emosional. Namun harus dievaluasi lagi, bahwa ada pria yang ejakulasi dalam waktu 1 menit tetap 'senang' saja karena pasangannya terpuaskan, sedangkan ada pria yang ejakulasi dalam 10 menit yang merasa mengalami ejakulasi dini karena tidak mampu memuaskan pasangannya.
Penyebab dari ejakulasi dini harus dicari terlebih dahulu, apakah psikologik (perasaan bersalah, stress, kecemasan, disfungsi ereksi), organik (gangguan organ), atau iatrogenik (karena tindakan medis). Penyebab ejakulasi dini sendiri paling banyak disebabkan oleh psikologis.

Ejakulasi dini sendiri terbagi atas primer (ejakulasi dini terjadi dari awal postpubertas) atau sekunder (sebelumnya ejakulasi normal dan tiba-tiba menjadi ejakulasi dini). Penyebab dari ejakulasi dini ini sebaiknya Anda cari dan kenali agar penatalaksanaan yang dilakukan dapat tuntas.

Penyebab Ejakulasi Dini
Penyebabnya bisa bermacam, yaitu rasa panik, tertekan, kecanduan obat, masalah dalam hubungan sehari-hari dengan pasangan, perubahan status, gangguan ereksi, hingga libido rendah. Hubungan seksual aktif tidak termasuk diantaranya. Selama Anda terhindar dari kondisi-kondisi di atas, diharapkan dapat mencegah terjadinya ejakulasi dini.

Mengatasi Ejakulasi Dini
Beberapa cara yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dini adalah :
1. Jangan menggunakan narkotik atau alkohol.
2. Cobalah untuk relaks atau santai sebelum berhubungan seksual.
3. Bernapas dalam. Salah satu cara yang paling mudah untuk santai ketika berhubungan adalah menarik napas dalam.
4. Melakukan masturbasi 1-2 jam sebelum berhubungan dapat memperlama fase ereksi
5. Melakukan teknik Stop-Start yang dipopulerkan oleh Masters dan Johson. Teknik ini cukup efektif untuk mengontrol ejakulasi. Cara yang dilakukan adalah :
o Pasangan wanita memulai dengan rangsangan pada penis pria dan menghentikannya ketika pria merasakan sensasi yang dapat membuat ejakulasi.
o Pasangan wanita kemudian memberikan tekanan lembut pada penis tepat dibelakang kepala penis sampai sensasi tersebut menghilang.
o Pria bernapas dalam dan merasakan sensasi tersebut dan berusaha mengendalikannya.
o Apabila sensasi sudah menghilang maka rangsangan dapat diberikan kembali oleh pasangan wanita.
o Lakukan berulang-ulang sampai kurang lebih 10 kali
o Setelah berlatih metode ini, pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan wanita berada di posisi atas
6. Arah pikiran dan konsentrasi. Arahkan pikiran pada sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan seks ketika berhubungan badan. Bisa juga sambil memikirkan yang tidak sukai. Hal ini akan mengurangi rangsangan yang diterima.
7. Mengurangi sensitifitas pada penis. Gunakan kondom, cream atau alat bantu seks lainnya yang dapat mengurangi rangsangan yang diterima oleh pihak pria. Kondom yang digunakan sebaiknya yang ukuran tebal agar dapat mengurangi rangsangan yang bakal diterima nanti.
8. Posisi yang tepat. Carilah posisi-posisi hubungan intim yang biasanya dapat anda nikmati dalam waktu yang lama. Pakailah posisi tersebut di awal permainan agar dapat tahan lama dan pasangan anda bisa orgasme atau keluar lebih dahulu.
Teknik ini cukup efektif untuk mengontrol ejakulasi. Cara yang dilakukan adalah :
9. Pasangan wanita memulai dengan rangsangan pada penis pria dan menghentikannya ketika pria merasakan sensasi yang dapat membuat ejakulasi.
10. Pasangan wanita kemudian memberikan tekanan lembut pada penis tepat dibelakang kepala penis sampai sensasi tersebut menghilang.
11. Pria bernapas dalam dan merasakan sensasi tersebut dan berusaha mengendalikannya.
12. Apabila sensasi sudah menghilang maka rangsangan dapat diberikan kembali oleh pasangan wanita.
13. Lakukan berulang-ulang sampai kurang lebih 10 kali

Latihan ini adalah latihan pengendalian diri di dalam berhubungan intim. Jika keluhan masih belum dapat teratasi, segera menghubungi dokter spesialis andrologi untuk konsultasi lebih lanjut.
disarikan dari newsletter rubrik seks dan andrologi

baca selengkapnya.....

Rabu, Februari 11, 2009

Bell's Palsy

Bell’s palsy adalah kelumpuhan wajah sebelah yang timbul mendadak akibat lesi saraf fasialis, dan mengakibatkan distorsi wajah yang khas. Dengan kata lain bell’s palsy merupakan suatu kelainan pada saraf wajah yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah. Adalah Sir Charles Bell seorang ilmuan dari Skotlandia yang pertama kali menemukan penyakit ini pada abad ke-19.
Pengamatan klinik, pemeriksaan neurologik, laboratorium dan patologi anatomi menunjukkan bahwa bell's palsy bukan penyakit tersendiri tetapi berhubungan erat dengan banyak faktor dan sering merupakan gejala penyakit lain. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia dewasa, jarang pada anak di bawah umur 2 tahun. Biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang erat hubungannya dengan cuaca dingin.

Banyak orang mengira bahwa bell’s palsy merupakan stroke, tetapi pada hakikatnya bell’s palsy berbeda dengan serangan stroke. Yang menjadi pembeda paling mendasar adalah pada bell’s palsy tidak disertai dengan kelemahan pada anggota gerak. Hal ini disebabkan oleh letak kerusakan saraf yang berbeda. Pada serangan stroke saraf yang rusak adalah pada saraf otak yang mengatur pergerakan salah satu sisi tubuh, termasuk wajah. Sedangkan pada kasus bell’s palsy, kerusakan yang terjadi langsung pada saraf yang mengurus persarafan wajah yaitu saraf fasialis.

Penyebab
Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti tetapi dapat diduga bahwa penyebab dari penyakit ini adalah karena saraf yang mengendalikan otot wajah membengkak, terinfeksi, atau mampat karena aliran darah berkurang. Umumnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
I) Kongenital (bawaan)
1. Anomali kongenital (sindroma Moebius)
2. Trauma lahir (fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial .dll.)
II) Dapatan
1. Trauma
2. Penyakit tulang tengkorak (osteomielitis)
3. Proses intrakranial (tumor, radang, perdarahan dll.)
4. Proses di leher yang menekan daerah prosesus stilomastoideus)
5. Infeksi tempat lain (otitis media, herpes zoster dll.)
6. Sindroma paralisis saraf fasialis familial
Faktor-faktor yang diduga berperan menyebabkan bell's palsy antara lain : sesudah bepergian jauh dengan kendaraan, tidur di tempat terbuka, tidur di lantai, hipertensi, stres, hiperkolesterolemia, diabetes mellitus, penyakit vaskuler, gangguan imunologik dan faktor genetik.

Patofisiologi terjadinya bell's palsy
Hingga kini mekanisme terjadinya bell's palsy belum ada pesesuaian pendapat. Teori yang dianut saat ini yaitu teori vaskuler/pembuluh darah. Pada bell's palsy terjadi akibat berkurangnya asupan darah ke saraf fasialis yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah yang terletak antara saraf fasialis dan dinding kanalis fasialis. Sebab pelebaran pembuluh darah ini bermacam-macam, antara lain : infeksi virus, proses imunologik dll. Terjepitnya saraf fasialis di daerah foramen stilomastoideus, pada bell’s palsy bersifat akut oleh karena foramen stilomastoideus merupakan Neuron Lesion bangunan tulang keras. Kurangnya asupan darah yang terjadi menyebabkan gangguan mikrosirkulasi di dalam saraf fasialis sehingga saraf kekurangan oksigen yang mengakibatkan gangguan fungsi saraf fasialis .
Perubahan patologik yang ditemukan pada saraf fasialis sbb :
1)Tidak ditemukan perubahan patologik kecuali udem
2)Terdapat demielinisasi atau degenerasi mielin.
3)Terdapat degenerasi akson
4)Seluruh jaringan saraf dan jaringan penunjang rusak
Perubahan patologik ini bergantung kepada beratnya kompresi atau strangulasi terhadap saraf fasialis

Gejala dan Tanda Klinik
Karena saraf pada bagian wajah memiliki banyak fungsi dan kompleks, kerusakan atau gangguan fungsi pada saraf tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah. Penyakit ini seringkali menimbulkan gejala-gejala klinis yang beragam akan tetapi gejala-gejala yang sering terjadi yaitu wajah yang tidak simetris, kelopak mata tidak bisa menutup dengan sempurna, gangguan pada pengecapan, serta sensasi mati rasa pada salah satu bagian wajah. Pada kasus yang lain juga terkadang disertai dengan adanya hiperakusis (sensasi pendengaran yang berlebihan), telinga berdenging, nyeri kepala dan perasaan melayang. Hal tersebut terjadi mendadak dan mencapai puncaknya dalam dua hari. Keluhan yang terjadi diawali dengan nyeri pada bagian telinga yang seringkali dianggap sebagai infeksi.
Selain itu masih ada gejala-gejala lain yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu, pada awalnya, penderita merasakan ada kelainan di mulut pada saat bangun tidur, menggosok gigi atau berkumur, minum atau berbicara. Mulut tampak mencong terlebih saat meringis, kelopak mata tidak dapat dipejamkan (lagoftalmos), waktu penderita menutup kelopak matanya maka bola mata akan tampak berputar ke atas. Penderita tidak dapat bersiul atau meniup, apabila berkumur maka air akan keluar ke sisi melalui sisi mulut yang lumpuh.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan menurut gejalanya. Bell’s palsy selalu mengenai satu sisi wajah, kelemahannya tiba-tiba dan dapat melibatkan baik bagian atas atau bagian bawah wajah.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang penting untuk menentukan letak lesi dan derajat kerusakan saraf fasialis sbb:
1.Uji kepekaan saraf (nerve excitability test)
Pemeriksaan ini membandingkan kontraksi otot-otot wajah kiri & kanan setelah diberi rangsang listrik. Perbedaan rangsang lebih 3,5 mA menunjukkan keadaan patologik dan jika lebih 20 mA menunjukkan kerusakan saraf fasialis irreversibel.
2.Uji konduksi saraf (nerve conduction test)
Pemeriksaan untuk menentukan derajat denervasi dengan cara mengukur kecepatan hantaran listrik pada saraf fasialis kiri dan kanan.
3.Elektromiografi
Pemeriksaan yang menggambarkan masih berfungsi atau tidaknya otot-otot wajah.
4.Uji fungsi pengecap 2/3 bagian depan lidah, Gilroy dan Meyer (1979) menganjurkan pemeriksaan fungsi pengecap dengan cara sederhana yaitu rasa manis (gula), rasa asin dan rasa pahit (pil kina).
Elektrogustometri membandingkan reaksi antara sisi yang sehat dan yang sakit dengan stimulasi listrik pada 2/3 bagian depan lidah terhadap rasa kecap pahit atau metalik. Gangguan rasa kecap pada bell's palsy menunjukkan letak lesi saraf fasialis setinggi khorda timpani atau proksimalnya.
5.Uji Schirmer
Pemeriksaan ini menggunakan kertas filter khusus yang diletakkan di belakang kelopak mata bagian bawah kiri dan kanan. Penilaian berdasarkan atas rembesan air mata pada kertas filter, berkurang atau mengeringnya air mata menunjukkan lesi saraf fasialis setinggi ganglion genikulatum
Penyakit lain yang juga dapat menyebabkan kelumpuhan saraf wajah adalah:
- Tumor otak yang menekan saraf
- Kerusakan saraf wajah karena infeksi virus (misalnya sindroma Ramsay Hunt)
- Infeksi telinga tengah, sinus mastoideus
- Penyakit Lyme
- Patah tulang di dasar tengkorak.
Untuk membedakan bell's palsy dengan penyakit tersebut, bisa dilihat dari riwayat penyakit, hasil pemeriksaan rontgen, CT scan atau MRI. Pada penyakit Lyme perlu dilakukan pemeriksaan darah.

Terapi
Terapi pertama yang harus dilakukan adalah penjelasan kepada penderita bahwa penyakit yang mereka derita bukanlah tanda stroke, hal ini menjadi penting karena penderita dapat mengalami stress yang berat ketika terjadi salah pengertian.
1.Istirahat terutama pada keadaan akut
2.Medikamentosa
Selain itu, dari tinjauan terbaru menyimpulkan bahwa pemberian kortikosteroid dalam tujuh hari pertama efektif untuk menangani Bell’s palsy. Pemberian sebaiknya selekas-lekasnya terutama pada kasus bell's palsy yang secara elektrik menunjukkan denervasi. Tujuannya untuk mengurangi udem dan mempercepat reinervasi. Dosis yang dianjurkan 3 mg/kg BB/hari sampai ada perbaikan, kemudian dosis diturunkan bertahap selama 2 minggu.
3.Fisioterapi
Sering dikerjakan bersama-sama pemberian prednison, dapat dianjurkan pada stadium akut.
Tujuan fisioterapi untuk mempertahankan tonus otot yang lumpuh.
3.a. Penanganan mata
Bagian mata juga harus mendapatkan perhatian khusus dan harus dijaga agar tetap lembab, hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pelumas mata setiap jam sepanjang hari dan salep mata harus digunakan setiap malam
3.b. Latihan wajah
Komponen lain yang tidak kalah pentingnya dalam optimalisasi terapi adalah latihan wajah. Latihan ini dilakukan minimal 2-3 kali sehari, akan tetapi kualitas latihan lebih utama daripada kuantitasnya. Sehingga latihan wajan ini harus dilakukan sebaik mungkin. Pada fase akut dapat dimulai dengan kompres hangat dan pemijatan pada wajah, hal ini berguna mengingkatkan aliran darah pada otot-otot wajah. Kemudian latihan dilanjutkan dengan gerakan-gerakan wajah tertentu yang dapat merangsang otak untuk tetap memberi sinyal untuk menggerakkan otot-otot wajah. Sebaiknya latihan ini dilakukan di depan cermin. Gerakan yang dapat dilakukan berupa:
-Tersenyum
-Mencucurkan mulut, kemudian bersiul
-Mengatupkan bibir
-Mengerutkan hidung
-Mengerutkan dahi
-Gunakan telunjuk dan ibu jari untuk menarik sudut mulut secara manual
-Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari
Setelah melakukan terapi tersebut sebagian penderita akan sembuh total dan sebagian akan meninggalkan gejala sisa yang dapat berupa:
1. Kontraktur
Hal ini dapat terlihat dari tertariknya otot, sehingga plika nasolabialis lebih jelas terlihat dibanding pada sisi yang sehat. Bagi pemeriksa yang belum berpengalaman mungkin bagian yang sehat ini yang disangkanya lumpuh, sedangkan bagian yang lumpuh disangkanya sehat.
2. Sinkinesia (associated movement)
Dalam hal ini otot-otot tidak dapat digerakkan satu per satu atau tersendiri, selalu timbul gerakan bersama. Bila pasien disuruh memejamkan mata, maka otot orbikularis orispun akan akan ikut berkontraksi dan sudut mulut terngkat. Bila ia disuruh menggembungkan pipi, kelopak mata ikut merapat.
3. Spasme spontan
Dalam hal ini otot-otot wajah bergerak secara spontan, tidak terkendali. Hal ini disebut juga tic facialis. akan tetapi tidak semua tic facialis merupakan gejala sisa dari Bell’s palsy
Tindakan operatif umumnya tidak dianjurkan pada anak-anak karena dapat menimbulkan komplikasi lokal maupun intracranial.
Tindakan operatif dilakukan apabila :
1.Tidak terdapat penyembuhan spontan
2.Tidak terdapat perbaikan dengan pengobatan prednisone pada pemeriksaan elektrik terdapat denervasi total.
Beberapa tindakan operatif yang dapat dikerjakan pada bell's palsy antara lain dekompresi n. fasialis yaitu membuka kanalis fasialis pars piramidalis mulai dari foramen stilomastoideum nerve graft operasi plastik untuk kosmetik (muscle sling, tarsoraphi).

PROGNOSIS
Sangat bergantung kepada derajat kerusakan saraf fasialis. Pada anak prognosis umumnya baik oleh karena jarang terjadi denervasi total. Penyembuhan spontan terlihat beberapa hari setelah onset penyakit dan pada anak 90% akan mengalami penyembuhan tanpa gejala sisa.
Jika dengan prednison dan fisioterapi selama 3 minggu belum mengalami penyembuhan, besar kemungkinan akan terjadi gejala sisa berupa kontraktur otot-otot wajah, sinkinesis, tik-fasialis dan sindrom air mata buaya.

RINGKASAN
Bell’s Palsy ialah kelumpuhan akut saraf fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya dengan lokasi lesi pada kanalis fasialis. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia dewasa dan jarang pada anak.
Diagnosis dapat ditegakkan secara klinik setelah penyebab yang jelas untuk lesi saraf fasialis perifer disingkirkan. Terapi yang dianjurkan saat ini ialah pemberian prednison, fisioterapi dan kalau perlu operasi.


Dari berbagai sumber

baca selengkapnya.....

Minggu, Februari 08, 2009

Cacar Air (Varicela)

Cacar Air (Varicella, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang sering timbul dan menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.

Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).
Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.
Gejalanya mulai timbul (masa inkubasi) dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi. Biasanya pasien sudah terinfeksi virus selama lebih dari 48 jam sebelum gejalanya muncul.
Pada anak-anak yang berusia di atas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan, nafsu makan menurun. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat. 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.
Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari. Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit, biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala. Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum (dubur) dan vagina.
Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di leher bagian samping.
Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata.
Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus.

Komplikasi
Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal.
Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah:
- Pneumonia karena virus
- Peradangan jantung
- Peradangan sendi
- Peradangan hati
- Ensefalitis (infeksi otak)
- Sindrom Reye
- Purpura
- Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa).

Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ruam kulit yang khas (makula, papula, vesikel dan keropeng).

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan leukosit (darah putih) biasanya menunjukkan hasil yang normal, rendah, atau meningkat sedikit. Ditemukan multinucleated giant cells pada pemeriksaan Tzanck smear dari lepuhan kulit. Hasil positif pada pemeriksaan kultur jaringan.

Pengobatan
Pengobatan yang diberikan biasanya berupa pengobatan suportif/simptomatik/menghilangkan gejala dan menjaga kebersihan yang baik agar terhindar dari infeksi sekunder.
Pada anak usia sekolah sebaiknya diistirahatkan dahulu di rumah, guna mencegah penularan terhadap teman-teman di sekolahnya. Dan boleh masuk kembali apabila keropengnya sudah mengering dan demamnya sudah turun.
Dapat digunakan obat-obatan antipiretik seperti paracetamol untuk mengurangi demam, namun sebaiknya menghindari penggunaan aspirin, karena dapat menyebabkan sindrom Reye.
Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol

Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:
- kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun
- menjaga kebersihan tangan
- kuku dipotong pendek
- pakaian tetap kering dan bersih.

Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin),echinasea sebagai imunomedulator,jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri diberikan antibiotik.
Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir.

Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama.
Obat alernatif lainnya yaitu: Famsiklovir, valasiklovir, vidarabin dan interferon

Pencegahan
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.
Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster.
Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

baca selengkapnya.....

Bagaimana Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida Secara Alami?

Menurunkan kolesterol dan trigliserida secara alamiah itu mudah yang sulit adalah bagaimana anda konsisten terhadap gaya hidup yang sehat. Perubahan gaya hidup yang sehat dan diet makanan yang benar dapat menurunkan kolesterol dan trigliseride secara alamaiah yang dapat menyelamatkan hidup dan kesehatan anda.


Kolesterol
Kolesterol secara alamiah diproduksi oleh tubuh sendiri sekitar 80% dan 20% dari asupan makanan. Kolesterol berguna untuk membuat sel sel yang sehat, vitamin D, insulasi saraf dan hormon essensial. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan atherosclerosis, timbunan plak di dalam arteri. Plak menyempitkan dinding pembuluh darah menyebabkan berkurangnya sirkulasi darah ke jantung dan otak, kolesterol yang tinggi merupakan faktor resiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Untuk menurunkan semua resiko secara keseluruhan profil lemak harus pada nilai sebagai berikut: Total kolesterol <150mg/dl, low density lipoprotein (LDL)/kolesterol jahat <130mg/dl, high density lipoprotein (HDL)/kolesterol baik >40mg/dl, rasio LDL/HDL harus di bawah atau sama dengan 3:1 dan trigliserida <150mg/dl.
Anda bisa secara aman menurunkan kolesterol secara alamiah dengan cara yang mudah dan murah.
1. Berolah-ragalah minimal 30 menit per hari, olah raga meningkatkan kolesterol baik HDL, menurunkan kolesterol jahat LDL, dan secara alamiah menurunkan kadar kolesterol total.
2. Konsumsi serat makanan, tambahkan makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran segar,kacang-kacangan,padi-padian utuh, atau suplemen serat ke dalam diet sehari-hari. Serat larut dari kacang-kacangan dan padi-padian berikatan dengan kolesterol dan membawanya ke luar tubuh. Buah dan sayuran berwarna cerah juga mengandung phytonutrient antioksidan yang berguna menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung. Hindarilah makanan olahan dan ganti dengan makan yang segar.
3. Makanlah lemak baik dan kurangi lemak buruk, kurangi lemak hewan terutama dari produks susu dan daging merah, gunakanlah virgin olive oil dan ikan berminyak sebagai sumber lemak sehari hari. Minyak ikan yang mengandung omega-3 bukan hanya memperbaiki kolesterol tetapi juga membantu menurunkan tekanan darah dan dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler. Untuk lebih praktis bisa mengkonsumsi food suplement yang mengandung omega 3,omega 6 dan omega 9.

Trigliserida
Selain kadar kolesterol yang tinggi perlu menjadi perhatian kita adalah kadar trigliserida yang tinggi,para peneliti menemukan bahwa kadar trigliserida yang tinggi juga merupakan indikator paling bermakna terjadinya stroke dan penyakit jantung, berapapun kadar kolesterolnya. Kadar trigliserida di atas 200mg/dl dianggap tinggi dan menimbulkan resiko serius. Bahkan kadar 150mg/dl sampai dengan 199mg/dl sudah dianggap batas tinggi.
Trigliserida adalah sejenis lemak, kita mengira bahwa dengan diet rendah lemak akan menurunkan kadar trigliserida,ternyata tidak sepenuhnya benar. Penyebab utama adalah konsumsi gula yang berlebihan. Oleh karena itu makanan paling penting yang harus dihindari adalah karbohidrat yang mempunyai nilai glikemik yang tinggi, nilai glikemik adalah seberapa besar karbohidrat yang dapat diubah menjadi gula.
Menurunkan kadar trigliserida itu sangat penting karena menurut study terkini yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa jika kadar trigliserida tinggi beresiko dua sampai tiga kali lebih tinggi menderita penyakit jantung dan stroke meskipun kadar kolesterol totalnya rendah, obat-obatan untuk menurunkan kadar trigliserida mempunyai efek samping yang serius. Menurut American Heart Association menganjurkan obat hanya dipertimbangkan sesudah tatalaksana diet secara alamiah menemui kegagalan dan harus ketat di bawah supervisi dokter.
Untuk diet menurunkan kadar trigliserida mulailah dengan :
-Perbanyak makanan tinggi protein tak berlemak
-Ganti karbohidrat dengan nilai glikemik tinggi dengan karbohidrat berglikemik rendah.
-Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang mengandung serat tinggi.
-Ganti konsumsi lemak jenuh dan trans dengan lemak yang baik.
-Turunkan total lemak makanan sampai 20%-30% dari kalori.
-Kurangi intake kalori untuk menurunkan berat badan dan pertahankan berat badan yang ideal.
-Berolah raga minimal 30 menit per hari.
-Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.

disarikan dari tabloid Aura edisi 03/th XIII

baca selengkapnya.....

Jumat, Februari 06, 2009

Sakit Kepala Sebelah (Migrain)

Migrain biasanya mulai terjadi pada usia pubertas dan jarang terjadi setelah usia 40 tahun. Migrain mempunyai variabel serangan yang bervariasi tapi biasanya 1-2 kali per bulan. Beberapa migrain mempunyai keluhan sakit kepala 3-4 kali setahun . Pada beberapa wanita dilaporkan keluhan migrain biasanya dihubungkan dengan menstruasi.

Gejala yang sering timbul pada migrain adalah : sakit kepala sebelah sekitar 60% dari penderita,kehilangan penglihatan dan sensoris(rasa),tidak nafsu makan mual dan muntah,takut terhadap sinar (photophobia),takut bunyi-bunyian (Phonophobia) dan terjadi perubahan mood.


Fase-fase komplit yang dapat terjadi pada serangan migraine adalah :
1.Prodromal : pada fase ini dapat terjadi beberapa jam sampai beberapa hari dan terdapat perubahan mood , tingkah laku , nafsu makan dan kognitif .
2.Aura : dapat terjadi dalam 1 jam sakit kepala dan sering terdapat gangguan penglihatan dan sensoris.
3.Sakit kepala : Sakit kepala sering terjadi sebelah dan berdenyut
4.Sakit kepala terminasi
5.Postdromal : sesudah fase sakit kepala terminasi , serangan komplit migraine telah selesai .
Sekitar 35% migrain disertai dengan aura . Tipe sakit kepala jenis ini disebut klasik migrain. Sedangkan migrain yang terjadi tanpa aura adalah migrain yang sering terjadi.
Lama sakit kepala biasanya 4-72 jam . Selama sakit kepala aktifitas sehari-hari dapat terganggu . Visual aura sering terjadi termasuk di dalamnya photophobia, sinar flashing dan Sensory aura adalah keluhan yang berikutnya sering terjadi seperti baal atau kesemutan pada kaki. Kelemahan otot dan sulit bicara ( aphasia ) jarang terjadi .
Beberapa makanan dapat mengakibatkan migraine . Pada beberapa orang yang mempunyai riwayat mengkonsumsi makanan-makanan tertentu, yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya frekuensi migraine adalah anggur merah.
Beberapa makanan yang diidentifikasi menjadi pencetus migraine adalah :
1.Makanan yang banyak mengandung Thyramine ( keju , anggur merah )
2.Makanan yang mengandung Monosodium Glutamate (MSG)
3.Makanan yang mengandung Nitrat ( bologna,salami,smoked meat )
4.Makanan yang difermentasi
5.Alkohol
6.Caffeinated ( softdrink,teh,kopi )

Untuk mengurangi dapat menggunakan obat penghilang rasa sakit dan istirahat , tetapi apabila sakit tidak berkurang segera hubungi Dokter Anda.

baca selengkapnya.....

Senin, Februari 02, 2009

Gondongan (Parotitis Epidemika)


Gondongan merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai anak-anak, terutama mereka yang berumur 2 hingga 14 tahun. Walaupun demikian, anak yang lebih muda, remaja, atau orang dewasa dapat terkena.

Gondongan disebabkan oleh virus (paramyxovirus), gondongan termasuk penyakit self limiting diseases yaitu penyakit yang dapat sembuh sendiri tanpa diobati penyebabnya, pengobatan hanya ditujukan untuk gejalanya saja, seperti demam,nyeri di tempat bengkak,sakit kepala serta pembengkakannya.


Gejala yang paling menonjol dari gondongan adalah pembengkakan disertai nyeri pada pipi bagian belakang di bawah telinga, baik satu atau kedua belah pipi. Pembengkakan ini terjadi akibat infeksi kelenjar ludah (parotis). Gondongan adalah penyakit yang sangat menular di masyarakat, penularan biasanya lewat percikan ludah penderita yang terbawa udara dan dihirup oleh orang lain. Masa inkubasi gondongan 14 sampai dengan 24 hari, di dunia medis gondongan sering disebut parotitis epidemika.

Pada laki-laki dewasa dapat timbul pembengkakan buah zakar (testis), biasanya 7 sampai 10 hari setelah terjadi pembengkakan kelenjar ludah. Hanya 20% - 30% kasus parotitis yang disertai dengan pembengkakan testis. Meskipun kemungkinannya sangat kecil, infeksi testis dapat saja mengakibatkan kemandulan pada penderitanya.

Pada wanita, gondongan dapat disertai dengan infeksi di indung telur (ovarium), yang dirasakan sebagai nyeri pada bagian perut. Berbeda halnya dengan laki-laki yang dapat mengalami kemandulan, sel telur yang terdapat diindung telur tidak terpengaruh oleh infeksi virus ini.

Walaupun jarang, infeksi virus juga dapat terjadi di organ tubuh yang lain, misalnya pada pankreas, otak, selaput otak, dll.

Gejala-gejala di atas umumnya disertai dengan demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Selain itu, dapat timbul keluhan nyeri saat mengunyah makanan.

Pengobatan gondongan ditujukan untuk mengatasi gejalanya. Untuk mengatasi demam dan sakit kepala digunakan obat antinyeri antidemam (analgetik antipiretik) misalnya parasetamol atau ibuprofen. Sedangkan untuk mengatasi pembengkakan digunakan obat-obat antiinflamasi.

Pembengkakan di kelenjar juga dapat dikurangi dengan cara sering mengunyah misal untuk anak anak dan dewasa diberikan permen karet dengan tujuan merangsang kelenjar ludah mengeluarkan air ludahnya sehingga pembengkakan menjadi kempis, asal tidak menimbulkan rasa sakit.

Cara lain untuk mengurangi gejala pada daerah pembengkakan adalah mengompres pipi atau buah zakar dengan air dingin. Sedangkan untuk mengurangi demam adalah dengan mengompres dengan air hangat pada ketiak dan selangkang pada bayi/anak dapat juga diberikan pelukan orangtuanya supaya terjadi perpindahan panas dari bayi/anak ke orangtuanya.

Seperti telah disebutkan di atas, antibiotik tidak dapat membunuh virus penyebab gondongan. Virus biasanya akan disingkirkan sendiri oleh tubuh setelah beberapa hari. Oleh karena itu, faktor daya tahan tubuh sangat berperan. Untuk itu, asupan makanan penderita harus tetap diperhatikan agar daya tahan tubuhnya tidak terlalu lemah. Dokter juga sering memberikan imunomedulator seperti echinasea supaya daya tahan tubuh meningkat.Gondongan (Parotitis Epidemika)
Gondongan merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai anak-anak, terutama mereka yang berumur 2 hingga 14 tahun. Walaupun demikian, anak yang lebih muda, remaja, atau orang dewasa dapat terkena.

Gondongan disebabkan oleh virus (paramyxovirus), gondongan termasuk penyakit self limiting diseases yaitu penyakit yang dapat sembuh sendiri tanpa diobati penyebabnya, pengobatan hanya ditujukan untuk gejalanya saja, seperti demam,nyeri di tempat bengkak,sakit kepala serta pembengkakannya.

Gejala yang paling menonjol dari gondongan adalah pembengkakan disertai nyeri pada pipi bagian belakang di bawah telinga, baik satu atau kedua belah pipi. Pembengkakan ini terjadi akibat infeksi kelenjar ludah (parotis). Gondongan adalah penyakit yang sangat menular di masyarakat, penularan biasanya lewat percikan ludah penderita yang terbawa udara dan dihirup oleh orang lain. Masa inkubasi gondongan 14 sampai dengan 24 hari, di dunia medis gondongan sering disebut parotitis epidemika.

Pada laki-laki dewasa dapat timbul pembengkakan buah zakar (testis), biasanya 7 sampai 10 hari setelah terjadi pembengkakan kelenjar ludah. Hanya 20% - 30% kasus parotitis yang disertai dengan pembengkakan testis. Meskipun kemungkinannya sangat kecil, infeksi testis dapat saja mengakibatkan kemandulan pada penderitanya.

Pada wanita, gondongan dapat disertai dengan infeksi di indung telur (ovarium), yang dirasakan sebagai nyeri pada bagian perut. Berbeda halnya dengan laki-laki yang dapat mengalami kemandulan, sel telur yang terdapat diindung telur tidak terpengaruh oleh infeksi virus ini.

Walaupun jarang, infeksi virus juga dapat terjadi di organ tubuh yang lain, misalnya pada pankreas, otak, selaput otak, dll.

Gejala-gejala di atas umumnya disertai dengan demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Selain itu, dapat timbul keluhan nyeri saat mengunyah makanan.

Pengobatan gondongan ditujukan untuk mengatasi gejalanya. Untuk mengatasi demam dan sakit kepala digunakan obat antinyeri antidemam (analgetik antipiretik) misalnya parasetamol atau ibuprofen. Sedangkan untuk mengatasi pembengkakan digunakan obat-obat antiinflamasi.

Pembengkakan di kelenjar juga dapat dikurangi dengan cara sering mengunyah misal untuk anak anak dan dewasa diberikan permen karet dengan tujuan merangsang kelenjar ludah mengeluarkan air ludahnya sehingga pembengkakan menjadi kempis, asal tidak menimbulkan rasa sakit.

Cara lain untuk mengurangi gejala pada daerah pembengkakan adalah mengompres pipi atau buah zakar dengan air dingin. Sedangkan untuk mengurangi demam adalah dengan mengompres dengan air hangat pada ketiak dan selangkang pada bayi/anak dapat juga diberikan pelukan orangtuanya supaya terjadi perpindahan panas dari bayi/anak ke orangtuanya.

Seperti telah disebutkan di atas, antibiotik tidak dapat membunuh virus penyebab gondongan. Virus biasanya akan disingkirkan sendiri oleh tubuh setelah beberapa hari. Oleh karena itu, faktor daya tahan tubuh sangat berperan. Untuk itu, asupan makanan penderita harus tetap diperhatikan agar daya tahan tubuhnya tidak terlalu lemah. Dokter juga sering memberikan imunomedulator seperti echinasea supaya daya tahan tubuh meningkat.Gondongan (Parotitis Epidemika)
Gondongan merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai anak-anak, terutama mereka yang berumur 2 hingga 14 tahun. Walaupun demikian, anak yang lebih muda, remaja, atau orang dewasa dapat terkena.

Gondongan disebabkan oleh virus (paramyxovirus), gondongan termasuk penyakit self limiting diseases yaitu penyakit yang dapat sembuh sendiri tanpa diobati penyebabnya, pengobatan hanya ditujukan untuk gejalanya saja, seperti demam,nyeri di tempat bengkak,sakit kepala serta pembengkakannya.

Gejala yang paling menonjol dari gondongan adalah pembengkakan disertai nyeri pada pipi bagian belakang di bawah telinga, baik satu atau kedua belah pipi. Pembengkakan ini terjadi akibat infeksi kelenjar ludah (parotis). Gondongan adalah penyakit yang sangat menular di masyarakat, penularan biasanya lewat percikan ludah penderita yang terbawa udara dan dihirup oleh orang lain. Masa inkubasi gondongan 14 sampai dengan 24 hari, di dunia medis gondongan sering disebut parotitis epidemika.

Pada laki-laki dewasa dapat timbul pembengkakan buah zakar (testis), biasanya 7 sampai 10 hari setelah terjadi pembengkakan kelenjar ludah. Hanya 20% - 30% kasus parotitis yang disertai dengan pembengkakan testis. Meskipun kemungkinannya sangat kecil, infeksi testis dapat saja mengakibatkan kemandulan pada penderitanya.

Pada wanita, gondongan dapat disertai dengan infeksi di indung telur (ovarium), yang dirasakan sebagai nyeri pada bagian perut. Berbeda halnya dengan laki-laki yang dapat mengalami kemandulan, sel telur yang terdapat diindung telur tidak terpengaruh oleh infeksi virus ini.

Walaupun jarang, infeksi virus juga dapat terjadi di organ tubuh yang lain, misalnya pada pankreas, otak, selaput otak, dll.

Gejala-gejala di atas umumnya disertai dengan demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Selain itu, dapat timbul keluhan nyeri saat mengunyah makanan.

Pengobatan gondongan ditujukan untuk mengatasi gejalanya. Untuk mengatasi demam dan sakit kepala digunakan obat antinyeri antidemam (analgetik antipiretik) misalnya parasetamol atau ibuprofen. Sedangkan untuk mengatasi pembengkakan digunakan obat-obat antiinflamasi.

Pembengkakan di kelenjar juga dapat dikurangi dengan cara sering mengunyah misal untuk anak anak dan dewasa diberikan permen karet dengan tujuan merangsang kelenjar ludah mengeluarkan air ludahnya sehingga pembengkakan menjadi kempis, asal tidak menimbulkan rasa sakit.

Cara lain untuk mengurangi gejala pada daerah pembengkakan adalah mengompres pipi atau buah zakar dengan air dingin. Sedangkan untuk mengurangi demam adalah dengan mengompres dengan air hangat pada ketiak dan selangkang pada bayi/anak dapat juga diberikan pelukan orangtuanya supaya terjadi perpindahan panas dari bayi/anak ke orangtuanya.

Seperti telah disebutkan di atas, antibiotik tidak dapat membunuh virus penyebab gondongan. Virus biasanya akan disingkirkan sendiri oleh tubuh setelah beberapa hari. Oleh karena itu, faktor daya tahan tubuh sangat berperan. Untuk itu, asupan makanan penderita harus tetap diperhatikan agar daya tahan tubuhnya tidak terlalu lemah. Dokter juga sering memberikan imunomedulator seperti echinasea supaya daya tahan tubuh meningkat.

Makanan bagi penderita gondongan hendaknya disajikan dalam bentuk lunak. Tujuannya untuk mengurangi rasa sakit pada waktu mengunyah. Selain itu hindari makanan yang asam. Perlu diingat juga untuk mendorong penderita minum banyak air.

Pencegahan gondongan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi MMR (Maesles, Mumps, Rubella). Sedangkan bagi orang yang pernah menderita gondongan, biasanya sudah memiliki kekebalan seumur hidup.

Makanan bagi penderita gondongan hendaknya disajikan dalam bentuk lunak. Tujuannya untuk mengurangi rasa sakit pada waktu mengunyah. Selain itu hindari makanan yang asam. Perlu diingat juga untuk mendorong penderita minum banyak air.

Pencegahan gondongan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi MMR (Maesles, Mumps, Rubella). Sedangkan bagi orang yang pernah menderita gondongan, biasanya sudah memiliki kekebalan seumur hidup.

Makanan bagi penderita gondongan hendaknya disajikan dalam bentuk lunak. Tujuannya untuk mengurangi rasa sakit pada waktu mengunyah. Selain itu hindari makanan yang asam. Perlu diingat juga untuk mendorong penderita minum banyak air.

Pencegahan gondongan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi MMR (Maesles, Mumps, Rubella). Sedangkan bagi orang yang pernah menderita gondongan, biasanya sudah memiliki kekebalan seumur hidup.

baca selengkapnya.....